Saturday, 12 November 2016

BILA BANYAK HATI KERAS MEMBATU




BILA BANYAK HATI KERAS MEMBATU
Oleh Sunarwan WS

Di bukit  terjadi persaingan sengit, untuk menggapai langit.  Saling belit.  saling himpit dan jepit. Saling gigit, tak peduli pesaing sakit.  Tak ada kata pamit. Ada suara tangis dan jerit menggelora hingga di kaki langit. Berpestalah para Dedemit.


Di lembah dan lurah, berpacu mencari nafkah, sering serakah. Ada yang bergelut dengan sampah. Bertabur resah, gelisah. Seakan tiada bungah. Hilang berkah dan  pasrah. Membuat tanah panas merekah. Semakin hilang rasa sembah.

Di antara bukit dan lembah.  Kesenjangan makin dalam dan parah.Daun-daun kian  keriting, rumput makin kering. Ranting-ranting patah. Ada yang berdiri tegak mendongak, pongah. Hilang rasa pasrah, bahkan kadang terjadi pertumpahan darah. Seakan menunggu musnah.

Bila banyak hati keras membatu, berpaculah nafsu.  Hilang jiwa bersatu. Melandalah  tangis dan pilu.  Semakin menipis cinta dan kasih sayang.  Semakin merana kesetiakawanan dan kepedulian.  Tertawalah syaitan-syaitan .
==***==
Bandar Lampung, 11 November 2016

No comments:

Post a Comment