SENYUM, KESEDIHAN DAN PETUAH SANG
KAKEK
Oleh Sunarwan
Seorang kakek berjanggut putih
Memegang tasbih sambil mengelus
janggutnya
Menatap tajam sambil sedikit
tersenyum
Pisau dapur telah berubah menjadi
mata pedang
Mengkoyak jaring-jaring ketidak
adilan
Melibas keserakahan
Tatkala Pisau dapur menjadi mata
pedang
Darah-darah pejuang mulai tercium
wanginya
Gelapnya cakrawala mulai tampak ada
cahaya
Tak lama kemudian Sang kakek tampak sedih dan pilu
Tatkala menatap dinding-dinding
norma tampak retak
Tangisan perempuan dan jeritan
bocah membuatnya resah
Sang kakek berdiri menatap tajam
Jari telunjuknya menunjuk lurus ke
depan
Tempat hiburan hingar bingar penuh gemerlapan
Jari telunjuknya kembali menunjuk lurus ke depan
Tempat kuburan yang sepi mencekam
Anjing melolong mendengar jeritan, rintihan, dahsat mengerikan
Jari telunjuknya kembali menunjuk lurus ke depan
Tempat kuburan yang sepi mencekam
Anjing melolong mendengar jeritan, rintihan, dahsat mengerikan
Jari itu seakan memberi perintah atau petuah
===***====
Bandar Lampung, 18 September 2016
No comments:
Post a Comment