Monday, 19 September 2016

SENYUM, KESEDIHAN DAN PETUAH SANG KAKEK



SENYUM, KESEDIHAN DAN PETUAH SANG KAKEK
Oleh Sunarwan

Seorang kakek berjanggut putih
Memegang tasbih sambil mengelus janggutnya
Menatap tajam sambil sedikit tersenyum
Pisau dapur telah berubah menjadi mata pedang
Mengkoyak jaring-jaring ketidak adilan
Melibas keserakahan



Tatkala Pisau dapur menjadi mata pedang
Darah-darah pejuang mulai tercium wanginya
Gelapnya cakrawala mulai tampak ada cahaya

Tak lama kemudian Sang kakek  tampak sedih dan pilu
Tatkala menatap dinding-dinding norma tampak retak
Tangisan perempuan dan jeritan bocah membuatnya resah

Sang kakek berdiri  menatap tajam
Jari telunjuknya menunjuk lurus ke depan
Tempat hiburan hingar bingar penuh gemerlapan
Jari telunjuknya kembali menunjuk lurus ke depan 
Tempat kuburan yang sepi mencekam
Anjing melolong mendengar jeritan, rintihan, dahsat mengerikan 
Jari itu seakan memberi perintah atau petuah

===***====
Bandar Lampung, 18 September  2016

No comments:

Post a Comment