DAMAINYA PERDESAAN
Oleh Sunarwan
Saat itu hujan gerimis, bebek-bebek
berbaris di teritis-teritis sambil ngremis.
Ayam-ayam berteduh di bawah pohon
gayam, mematuk-matuk daun bayam.
Di air menggenang blumbangan, orkestra katak dimainkan, kung
kok kung kok kung kok....
Seorang kakek dan nenek duduk berdua di atas balai-balai di emper
rumah yang jauh dari mewah, bercengkerama
mesra, melebihi sepasang remaja yang sedang jatuh cinta. Menghirup air
teh hangat dalam cangkir kaleng, sambil makan singkong goreng yang tersaji pada
piring seng.
Adzan berkumandang, semuanya
ditinggalkan. Mereka bergegas mengambil air suci bersiap untuk mengabdi kepada
Yang Maha Suci. Sesaat kemudian terdengar
suara mengaji kitab suci dengan khusuk sepenuh hati yang jauh dari sikap
iri dengki.
===***====
Bandar Lampung, 03 Oktober 2016
No comments:
Post a Comment