PENAMBANG KERIKIL DAN PASIR IDAMAN
Oleh Sunarwan WS
Matahari mulai tergelincir diiringi
nyanyian petir.
Petir menyetir air, menghasilkan
banjir.
Batu-batu dihantam banjir menjadi kerikil.
Kerikili-kerikil menjadi pasir tiba di hilir.
Kaum berkulit dekil mengais kerikil
Kaum pinggir menambang pasir.
Istirahat bersama dengan kopi
secangkir.
Bersama berpikit agar nasib tak
terjungkir.
Kaum berkulit dekil kadang
terpinggir.
Profesinya tak ada yang menaksir.
Hasil kerjanya ditaksir dengan rejeki segelintir.
Hidup fakir, namun tak kikir dan
tak kafir
Dipanggil tak pernah mangkir.
Kaum berkulit dekil kadang
terpinggir.
Hatinya tak berhenti berdzikir
Kelestarian lingkungan selalu
dipikir
Mencegah langkah tak tergelincir
Kaum berkulit dekil kadang
terpinggir.
Menyadari hidup di dunia sebagai musyafir
Sekedar mampir.
Di alam akherat itulah tujuan akhir.
===***====
Bandar Lampung, 16 Oktober 2016
No comments:
Post a Comment