Monday, 17 October 2016

PENAMBANG KERIKIL DAN PASIR IDAMAN




PENAMBANG KERIKIL DAN PASIR IDAMAN
Oleh Sunarwan WS

Matahari mulai tergelincir diiringi nyanyian petir.
Petir menyetir air, menghasilkan banjir.
Batu-batu  dihantam banjir menjadi kerikil.
Kerikili-kerikil  menjadi pasir tiba di hilir.


Kaum  berkulit dekil  mengais kerikil
Kaum pinggir menambang pasir.
Istirahat bersama dengan kopi secangkir.
Bersama berpikit agar nasib tak terjungkir.

Kaum berkulit dekil kadang terpinggir.
Profesinya tak ada yang menaksir.
Hasil kerjanya  ditaksir dengan rejeki segelintir.
Hidup fakir, namun tak kikir dan tak kafir
Dipanggil tak pernah mangkir.

Kaum berkulit dekil kadang terpinggir.
Hatinya tak berhenti berdzikir
Kelestarian lingkungan selalu dipikir
Mencegah langkah tak tergelincir

Kaum berkulit dekil kadang terpinggir.
Menyadari hidup di dunia  sebagai musyafir
Sekedar mampir.
Di alam akherat itulah tujuan akhir.


===***====
Bandar Lampung, 16 Oktober  2016

No comments:

Post a Comment