SEKELOMPOK BINATANG YANG MALANG
Oleh Sunarwan
Gajah tua terus melangkah tanpa arah
Jiwa resah dan gelisah mencari tempat berpasrah
Diadu gadingnya dengan batu
Gading hancur
hingga menjadi debu
Gajah mati dengan tersenyum di atas gading yang
menjadi debu
Harimau tua terus
melangkah tanpa arah
Jiwa resah dan gelisah mencari tempat berpasrah
Dengan bangga
masuk dalam kobaran api yang membumbung tinggi
Harimau mati tersenyum tanpa meninggalkan belangnya
Buaya tua terus merayap tanpa arah
Jiwa resah dan gelisah mencari tempat berpasrah
Dengan bangga
masuk dalam kobaran api yang membumbung tinggi
Buaya mati tersenyum tanpa meninggalkan kulitnya
Gagak dan serigala berpesta pora
Sambil makan sate harimau dan buaya
Mereka tersedak tulang
Mereka mati dengan malang
Sang monyet asyik membaca buku karangan Sang Kancil
Tentang peradaban yang semakin terkucil
Sopan santun dan tata krama tinggal secuil
Sang monyet menggeleng-gelengkan kepalanya
Sedih, marah, geram menyatu dalam otak dan jiwanya
Dia jatuh terpeleset, tubuhnya terkoyak oleh tunggul bambu yang runcing
Mati tanpa
diiringi merdunya suara seruling
Jasatnya membusuk hingga mengering
===***====
Bandar Lampung, 17 Januari 2016
No comments:
Post a Comment