Pada kehidupan pada era kebebasan setiap orang bebas berpendapat dan berbicara. Walaupun kadang kala ada yang berbicara tak tahu makna. Ada pula yang berbicara sekedar cari sensasi tanpa solusi. Bahkan ada juga yang tak peduli dengan lingkungan, dia hanya asyik dengan kehendak sendiri.
Pada puisi ini mengangkat judul "Gagak dan Beo Asyik Bersajak" lebih lanjut bacalah puisi berikut ini:
GAGAK
DAN BEO ASYIK BERSAJAK
Oleh Sunarwan
Sebuah
mobil mewah melaju kencang
Sebungkus
nasi dihanyutkan di sungai
Menghantam
batu-batu hitam
Bertaburan
Wader
-wader mati keracunan
Sebuah
mobil mewah melaju kencang
Ribuan
rayap mati tergilas
Mengenaskan
Ribuan
semut mengibarkan bendera setengah tiang
Diiringi
gagak dan beo bersajak
Tentang
kehidupan
Janji
kesejahteraan
Kemunafikan
Kesengsaraan
Kematian
Angin
bertiup kencang
Menyuarakan warta
kenestapaan
Kepada
gunung-gunung
Pohon-pohon
besar
Raja-raja
hutan
Burung-burung pipit
menembus awan
Belut-
belut menelusuri kedalaman tanah
Masih
adakah kepedulian ?
Masih
adakah kejujuran ?
Masih
adakah keadilan?
Sebuah
mobil mewah melaju kencang
Gagak
dan beo masih asyik bersajak
Di
hamparan padi-padi yang fuso
Sambil
sesekali meminum air mata petani
====*****====
Bandar Lampung,
Agustus 2015
No comments:
Post a Comment