Monday, 7 September 2015

GAGAK DAN BEO ASYIK BERSAJAK



Pada kehidupan pada era kebebasan setiap orang bebas berpendapat dan berbicara. Walaupun kadang kala ada yang berbicara tak tahu makna. Ada pula yang berbicara sekedar cari sensasi tanpa solusi. Bahkan ada juga yang tak peduli dengan lingkungan, dia hanya asyik dengan kehendak sendiri.  
Pada puisi ini mengangkat judul "Gagak dan Beo Asyik Bersajak" lebih lanjut bacalah puisi berikut ini:

 
GAGAK DAN BEO ASYIK BERSAJAK
               Oleh Sunarwan

Sebuah mobil mewah melaju kencang
Sebungkus nasi dihanyutkan di sungai
Menghantam batu-batu hitam
Bertaburan
Wader -wader mati keracunan

Sebuah mobil mewah melaju kencang
Ribuan rayap mati tergilas
Mengenaskan

Ribuan semut  mengibarkan bendera setengah tiang
Diiringi gagak dan beo bersajak
Tentang kehidupan
Janji kesejahteraan
Kemunafikan
Kesengsaraan
Kematian

Angin bertiup kencang
Menyuarakan  warta  kenestapaan
Kepada gunung-gunung
Pohon-pohon besar
Raja-raja hutan

Burung-burung  pipit  menembus awan
Belut- belut menelusuri kedalaman tanah
Masih adakah kepedulian ?
Masih adakah kejujuran ?
Masih adakah keadilan?

Sebuah mobil mewah melaju kencang
Gagak dan beo masih asyik bersajak
Di hamparan padi-padi yang fuso
Sambil sesekali meminum air mata petani
====*****====
                                Bandar Lampung, Agustus 2015





No comments:

Post a Comment