KEMARAU
PANJANG
Oleh
Sunarwan
Angin
mulai enggan berhembus
Gunung-gunung tak lagi berselimut humus
Bongkahan
batu dan cadas
Mengganas,
Beringas
panas
Gunung-gunung berselimut
abu
Dari
teriakan bahasa magma
Memerah
marah
Korban
sikap serakah
Angin
tak sudi berhembus
Humus-humus tergerus
Hutan-hutan
berdaun keriting
Ranting-ranting
mengering
Korban
ketidakpedulian
Angin
tak sudi berhembus
Humus-humus tergerus
Tanah
–tanah menelo
Menelan
kemakmuran
Sumber
air mengunci diri
Marahlah
sang mentari
Mengibas-ibaskan
panas
Kering kerontang
Bertaburlah
kesengsaraan
Di
perkotaan
Air
dikais manusia setengan telanjang
Di
antara tumpukan sampah dan limbah
Air
hitam
Sehitam
nasibnya
Di
perdesaan
Manusia
berkerumun di belik
Bersama
jangkerik
Berebut
air
Kemarau
panjang
Di
perkotaan
Di
perdesaan
Manusia
setengah telanjang
Kulit
meng-arang
Batu
terbakar , kelam
Kemarau
panjang
Di
perkotaan
Di
perdesaan
Kekeringan
Akibat
ketidakpedulian
Lingkungan
terabaikan,
Keserakahan
menjamur
Keharmonisan
terkubur
Di
perkotaan
Di
perdesaan
Kemarau
panjang
Cuaca
ekstrim
Salah
siapa ?
Dosa
siapa ?
===***==
Akhir Juli 2015
No comments:
Post a Comment