Thursday, 2 July 2015

BERHARAP SECERCAH CAHAYA

Hidup harus diperjuangkan.Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang atau suatu kaum , apabila seseorang atau suatu kaum itu tidak mau mengubahnya sendiri. Setiap ada awal pasti ada akhir. Karena itu tidak  ada derita yang tidak ada akhir . Berserah diri , mengharap ridho-Nya dan bersyukur adalah perbuatan yang dapat menyelesaikan masalah.  Inilah yang menginspirasi penulisan puisi berjudul " Berharap Secercah Cahaya"




BERHARAP SECERCAH CAHAYA
           Oleh Sunarwan WS

Pohon pelindung rapuh , roboh
Mata air menutup diri rapat-rapat
Ladang gersang ,kehidupan
Hilang harapan

Perahu yang bocor dan retak
Ditambal dengan kasih sayang dan keikhlasan
Dihantam gelombang dusta
menghantam batu karang
Pecah karam ke dasar laut
Puing-puingnya terbawa arus deras
Tak lagi tersisa

Duduk termangu di atas batu yang bisu
Di antara pohon jeruk bali dan  jambu
Yang dulu ditanam dengan kasih sayang
Disirami dengan keikhlasan

Duduk termangu di atas batu yang bisu
Mengharap buahnya jatuh di pangkuan
Pohon jambu dan jeruk bali tak peduli
Demam tinggi , lemas, jatuh terkulai

Terkulai di atas batu yang membisu
Hati dan jantung terendam air mata
Kerongkongan kering sakit, tak mampu lagi menjerit
Udara dari rongga dada tertahan jalannya

Terkulai di atas batu yang membisu
Komat-kamit mulut membaca doa
Berharap sangat  secercah cahaya illahi
Dinanti

 Terkulai di atas batu yang membisu
Berharap sangat  secercah cahaya illahi
Untuk menuntun menembus puing-puing
Mungkin masih ada asa yang tersisa
----***----

                              







No comments:

Post a Comment