Banyak
remaja perkotaan suka asyik hidup dalam keglamoran, hura-hura. Masa
remaja masa yang penuh kebahagiaan, kegembiraan , bahkan ada yang
beranggapan sebagai masa pesta hura-hura. Menurut pengamatan
sementara penulis remaja pedesaan, remaja dari nelayan kemungkinan besar
jiwanya masih murni,lebih patuh kepada perintah orang tua, lebih taat
beragama. Inilah yang menginspirasi penulisan puisi berjudul " Pemilik Rotasi
Zaman"
PEMILIK ROTASI ZAMAN
Oleh Sunarwan WS
Lambaian
nyiur memanggil gelombang dan ombak laut
Datang
dengan hasrat keramahan dan persahabatan
Gelombang
dan ombak laut menyapa kaki-kaki rumah
Di bawah tumpukan
ikan asin yang menyeruak baunya
Gelombang
dan ombak laut menyapa kaki-kaki rumah
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Dalam
kesederhanaan
Tak pernah
mengingat hari kelahiran
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Disapa
gerimis pada siang hari
Cakrawala
berselendang bianglala
Angannya
ingin meniti bianglala
Mencari
makna usia remaja
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Di rumah
berkaki disapa ombak gelombang
Memandang
fatamorgana yang tak ada makna
Bertanya
makna usia remaja
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Di rumah
berkaki disapa ombak gelombang
Memandang
halilintar
Menyambar,
Menggelegar,
Jiwa gemetar
Pertanyaan
tetap tak pudar
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Di rumah
berkaki disapa ombak gelombang
Membuka
kitab suci yang telah lama tak dikaji
Ayat-demi
ayat menyayat
Menggores
indah dalam hati
Menerangi
seluruh sukma
Gadis remaja
tumbuh tak kenal kemanjaan
Di rumah
berkaki disapa ombak gelombang
Usia
remaja cahaya terang kehidupan
Pemilik
rotasi zaman
Penentu zaman
Penentu zaman
----***----
Bandar Lampung, Juli 2015
No comments:
Post a Comment