Kelestarian
alam dan lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab kita bersama.
Bencana alam
terjadi karena perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Korban
bencana banjir, pencemaran laut,
kemarau panjang, kelaparan semoga
dapat terhindarkan. Inilah yang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul “
Keprihatinan Anak Gembala “
KEPRIHATINAN
ANAK GEMBALA
Seorang anak
gembala di tepian hutan
Duduk di
atas kerbau yang sedang makan
Meniup
seruling syair kenistapaan
Melantunkan
lagu kesedihan
Tatkala
menyaksikan pohon-pohon tumbang berserakan
Anak gembala
turun dari kerbau
Dipungutnya
biji-biji buah kayu
Ditanamnya
satu persatu
Ia berharap
hujan turun di situ
Anak gembala
naik ke punggung kerbaunya
Ditinggalkannya
hutan yang sedang merana
Ia tiup
seruling dengan syair pembuka jiwa
Agar dunia
segera membuka mata
Awan hitam
gelap menutupi bumi
Suara
seruling kenistapaan belum berhenti
Lagu
kesedihan masih dinyanyikan lagi
Angin
sepoipun bertiup tak sudi
Tangisan
burung-burung menyayat hati
Sungai-sungai
tak mampu mengairi sawah lagi
Anak gembala
duduk merenung di atas batu
Terbayang
tatkala jeritan –jeritan yang menyayat
kalbu
Saat banjir
bandang mengamuk di situ
Anak gembala
duduk merenung di atas batu
Lidahnya
terasa kelu, dia kini membisu
Airmatanya
berkaca-kaca , jiwanya mengelana
Suara
tangisnya hingga tak tersisa
Keprihatinan
menyelimuti jiwanya
-------********-----
Januari tahun 2000
Penulis
: Sunarwan
No comments:
Post a Comment