Monday, 15 June 2015

KEPRIHATINAN ANAK GEMBALA



Kelestarian alam dan lingkungan hidup  merupakan tanggung jawab kita bersama.
Bencana alam terjadi karena perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Korban bencana banjir, pencemaran laut,   kemarau panjang, kelaparan  semoga dapat terhindarkan. Inilah yang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul “ Keprihatinan Anak Gembala “



KEPRIHATINAN ANAK GEMBALA

Seorang anak gembala di tepian hutan
Duduk di atas kerbau yang sedang makan
Meniup seruling syair kenistapaan
Melantunkan lagu kesedihan
Tatkala menyaksikan pohon-pohon tumbang berserakan

Anak gembala turun dari kerbau
Dipungutnya biji-biji  buah  kayu
Ditanamnya satu persatu
Ia berharap hujan turun di situ

Anak gembala naik ke punggung kerbaunya
Ditinggalkannya hutan yang sedang merana
Ia tiup seruling dengan syair  pembuka jiwa
Agar dunia segera membuka mata

Awan hitam gelap menutupi bumi
Suara seruling kenistapaan belum berhenti
Lagu kesedihan masih dinyanyikan lagi
Angin sepoipun  bertiup tak sudi
Tangisan burung-burung menyayat hati
Sungai-sungai tak mampu mengairi sawah lagi

Anak gembala duduk merenung di atas batu
Terbayang tatkala  jeritan –jeritan yang menyayat kalbu
Saat banjir bandang  mengamuk di situ

Anak gembala duduk merenung di atas batu
Lidahnya terasa kelu, dia kini membisu
Airmatanya berkaca-kaca , jiwanya mengelana
Suara tangisnya  hingga tak tersisa
Keprihatinan menyelimuti jiwanya
-------********-----

                                                     Januari tahun 2000
                                                          Penulis :  Sunarwan

No comments:

Post a Comment