Yang diperlukan manusia untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa hanyalah keikhlasan dan amal ibadah yang sempurna. Inilah yang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul “Yang Diperlukan Jiwa Tanpa Raga “
YANG DIPERLUKAN JIWA TANPA RAGA
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Ku cari di antara hingar bingarnya
dunia
Ku cari di antara tumpukan harta
dan permata
Semuanya hampa
Sia-sia
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Ku hitung dengan rumus matematika
Ku hitung dengan rumus fisika
Semuanya hampa
Sia-sia
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Ku tatap batu nisan penuh pualam
Ku tatap gemerlapnya malam
Semuanya hampa
Sia-sia
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Ku pandangi mahkota di singgasana
Ku pandangi jelitanya wanita
Semuanya hampa
Sia-sia
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Kutanya kepada kyai dan pendeta
Dia mengangguk-anggukan kepala
Ku tak tahu maksudnya
Ku merenung menunggu jawabannya
Apa yang diperlukan jiwa tanpa raga
Ku tengok iman dalam dada
Ku bertanya kepada Sang Pemilik
semesta melalui kalamNya
Allah Subhana wa Ta'Ala
Ikhlas, amal ibadah yang sempurna
yang diperlukan jiwa tanpa raga
----****----
Bandar lampung,29 Mei 2015
Penulis
:Sunarwan
No comments:
Post a Comment