Monday, 8 June 2015

TANGISAN RIBUAN BURUNG PIPIT

Pada saat penulis berkunjung ke kota Karawang  pada bulan April 2015,penulis menyaksikan adanya penggusuran tanah pertanian yang baru selesai panen  yang dijadikan lahan perumahan. Inilah yang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul  "TANGISAN RIBUAN BURUNG PIPIT"







TANGISAN RIBUAN BURUNG PIPIT
Sang surya tersenyum menyapa dunia
Tampak hamparan emas permata  indah mempesona
Berbingkai  permadani hijau memanjakan mata
Berselendang pelangi
Seruling gembala dan gemercik air sungai
Bak musik surgawi
Sepoi angin menelusuri relung-relung jiwa
Beribu-ribu burung pipit bercengkrama mesra
Ada pula yang sedang berpesta dansa
Begitu damai alam semesta

Kini semuanya telah berlalu
Semua telah menjadi debu
Jalan berbatu diam membisu
Ribuan burung pipit memandangi anaknya satu persatu
di sarang  pada ranting pohon yang makin layu
Haruskah anaknya diberi makan batu
Haruskah anaknya mati satu persatu
Ribuan  burung pipit menangis pilu
Tak tahu kepada siapa harus mengadu

   -****---
                                  Karawang, April  2015
                                            Sunarwan






No comments:

Post a Comment