Kesenjangan
taraf kehidupan yang tampak dalam kehidupan sehari-hari terutama di
perkotaan yang menginspirasi penulisan
puisi yang berjudul “ Ketimpangan Dalam
Kehidupan“
KETIMPANGAN
DALAM KEHIDUPAN
Sinar
lampu jalanan menerobos dinding gedek
Rumah
reot tak ada listrik
Di
samping discotik mewah dengan musik dam-dum
Berlampu
hias kerlap-kerlip
Kadang
terang kadang gelap
Kadang
kala berhiaskan kemaksiatan
Penghuni
rumah reot tak ada listrik
Seorang nenek
menatap dunia berwarna abstrak
Bersusah
payah melangkah menentang badai
Kemewahan dan Kemaksiatan
Keduniaan
yang melalaikan
Penghuni
rumah reot tak ada listrik
Berjalan
mengarungi peluhnya
Berjuang tanpa senjata dan tanpa kata
Air
matapun tak lagi tersisa
Musik
dam-dum memecahkan gendang telinganya
Jiwanya
goncang
Dalam
dada tak ada relung masuknya udara
Sendi-sendinya
ngilu bak disayat sembilu
Raganya
lemah dan bertambah lemah
Inikah
kepedulian ?
Inikah
pemerataan ?
Inikah
keadilan ?
Hanya
yang punya nurani yang mampu menjawabnya.
----***-------
Bandar Lampung Juni 2015
Penulis : Sunarwan
No comments:
Post a Comment