Pada saat ini polusi udara terjadi diperkotaan, suhu panas naik, manusia mudah marah, tanah-tanah gersang .Banyak orang sedang gandrung dengan jenis batu permata. Inilah yaang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul " UDARA SEMAKIN PANAS "
UDARA
SEMAKIN PANAS
Udara
panas dan bertambah panas
Mungkinkah
karena perasaanku yang terbakar ?
Ataukah Amarah yang memuncak ?
Ataukah
asap motor dan mobil di jalanan yang
macet ?
Ataukah
asap –asap pabrik yang berpacu produksi ?
Ataukah
asap jahanam mulai mengasapi jagat raya ?
Udara
panas dan bertambah panas
Ku
bertanya dengan lantang
Kepada
batu Gunung
Kepada
batu kali
Kepada
batu anggur Api
Kepada
batu safir
Kepada
batu Solar
Kepada
batu Bungur
Kepada batu Red raflesia
Kepada
batu Panca Warna
Kepada
batu Kalimaya
Kepada
batu Merahdelima
Kepada
batu Bacan
Kepada
batu nisan
Kepada
semua jenis batu
Diam,
tak menjawab, tak ada kata
Mungkinkah
aku tak tahu bahasa batu
Udara
panas dan bertambah panas
Mungkinkah
sisa embun pagi tak ada lagi?
Ataukah
air sungai tak mengalir lagi ?
Udara
panas dan bertambah panas
Nafas-nafas
terasa kian panas
Tubuh
lemas seakan hilang nafas
Ya
Allah , Tuhanku
Padamkan
panas dengan nama-Mu
Sejukkan
panasnya hati dengan Firman-Mu
Hingga
panas , berganti sejuk
Damai
-****---
Bandar
Lampung, Juni 2015
Penulis :
Sunarwan
No comments:
Post a Comment