Puisi ini terinspirasi dari suasana
menjelang pagi hingga matahari terbit di suatu perdesaan di pinggir
perkotaan. Puisi ini berjudul “ Pagi Hari Semesta"
PAGI HARI SEMESTA
Kokokan ribuan ayam memecahkan keheningan.
Begitu merdu bak lagu-lagu penghapus rindu
Selendang
bidadari telah terbentang di singgasana
cakrawala
Aroma
harumnya menyeruak menelusuri angin yang
perawan
Saat
lembaran-lembaran amal masih di tangan
malaikat
Kokokan ribuan ayam memecahkan keheningan.
Begitu merdu bak lagu-lagu penghapus rindu
Segera
berakhir bercumbunya anggraini dan
kartika
Semburat
emas kekuningan di ufuk timur
Sang
surya tersenyum menyapa jagat raya
Kokokan ribuan ayam memecahkan keheningan.
Begitu merdu bak lagu-lagu penghapus rindu
Ribuan
unggas bergegas
Membangunkan
anak-anaknya untuk segera menaklukan dunia
Sebelum
burung hantu bermesraan dengan
keluarganya
Semburat
emas kekuningan di ufuk timur
Butiran-butiran
mutiara tersimpan di daun-daun
Sejuk
melegakan nafas
Seakan
tak pernah ada kesakwasangkaan
Semburat
emas kekuningan di ufuk timur
Terhindar dari noda saat di peraduan alam semesta
Sang surya
tersenyum bahagia menyapa jembatan jalan raya
Tak
ada kelaparan dan kematian di sana
Walaupun hidup ala kadarnya
----***-------
Bandar
Lampung Juni 2015
Penulis
: Sunarwan
No comments:
Post a Comment