Thursday, 11 June 2015

SEORANG NENEK TAK BERHENTI BERSOLEK

Ketika penulis menghadiri dan mendengarkan ceramah keagamaan dalam rangka memperingati hari Isra'Mi'raj. Dalam ceramah tersebut diutarakan  bahwa dunia ini sudah sangat tua  . Inilah yang menginspirasi penulisan puisi yang berjudul "SEORANG NENEK TAK BERHENTI BERSOLEK"



SEORANG NENEK TAK BERHENTI BERSOLEK

Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Berjuta “make up” dipoles diwajahnya tiada henti
Berjuta parfum dikenakannya
Berjuta asesoris  menghiasi tubuh dan kepalanya 
Berpakaian sutera sejuta keindahan nan mempesona
Terus dan terus semakin  banyak jumlah yang dikenakannya

Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Di bawah sinar lampu yang  menyilaukan
Kadangkala  tersenyum manis sekali
kadangkala tertawa terbahak-bahak menakutkan
Kadangkala ganas dan beringas sekali


Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Walaupun  tubuhnya tak  molek lagi
Kulitnya sudah sangat  keriput
Payudaranya telah mengisut
Tulang-tulangnya sudah rapuh

Seorang nenek  bersolek sepanjang masa
Berjuta-juta  manusia mengaguminya
Berjuta-juta  manusia mendambakannya
Berjuta-juta  manusia ingin memeluknya
Berjuta-juta  manusia ingin mencumbunya
Berjuta manusia ingin menghisap payudaranya 
Dengan sejuta nafsu  birahi pada angan dan jiwanya

Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Berjuta manusia badannya bermandikan peluh
Berjuta-juta manusia  berlinang air mata
Banyak sudah manusia menumpahkan darah
Peluh,airmata dan darah  menenggelamkan sang nenek sebatas lehernya
Sang nenek semakin asyik bersoleknya

Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Masih ada  manusia yang tak ambil peduli
Dia lebih asyik mencari cinta sejati
Dia lebih asyik mengabdikan diri
Kepada  Sang Maha Kekal, lagi Abadi
Allahurobbi

Seorang nenek tak berhenti bersolek setiap hari
Dialah dunia yang kita  diami


   -****---
                                     Bandar Lampung, Juni  2015
                                      Penulis :       Sunarwan







No comments:

Post a Comment