Dalam
mengarungi kehidupan hendaknya penuh kehati-hatian.
Jauhi keserakahan. Karena hidup di dunia hanyalah sementara. Harta yang
kita peroleh dari ketidakadilan dan
ketidakjujuran akan membawa malapetaka baik di dunia maupun di akherat, apalagi
mendzolimi terhadap orang yang lemah. Doa orang teraniaya cepat dikabulkan
Tuhan.. Apabila kita terpedaya dalam kehidupan
dunia maka hanya penyesalan yang kita terima. Inilah yang menginspirasi penulis
menulis puisi yang berjudul “ PENYESALAN “
PENYESALAN MENJELANG AJAL
Berpuluh-puluh
tahun aku melangkah
Dalam
jalan kegelapan yang kelam
Lebih
kelam daripada malam tanpa bintang dan bulan
Bernyanyi
dan berdansa dengan jutaan syaitan
Tertawa-tawa dalam kemaksiatan
Berpuluh-puluh
tahun aku melangkah
Bersepatu
besi berhak sepatu tajam
Menginjak-injak
rumput kering dengan pongah
Jeritan,
tangisan, penghibaan tak ku hiraukan
Berpuluh-puluh
tahun aku melangkah
Menghisap
darah mereka yang lemah
Menguliti
yang lemah hingga bernanah
Hingga
hartaku berlimpah ruah
Berpuluh-puluh
tahun aku melangkah
Kini
hati dan jiwaku mulai resah
Tatkala
dicermin kutatap wajah
Bernafaspun
kian susah
Tatkala
dicermin kutatap wajah
Nafasku
telah terengah-engah
Terbayang
besar dosa-dosaku melebihi gunung
Bergulung-gulung
, menggilas jiwaku dalam renung
Mendesak
hingga ke jantung
Tinggal
sedikit sisa langkah
Mampukah
kumencari mereka yang telah kuisap darahnya
Mampukah
kumencari mereka yang telah kuisap sumsum tulangnya
Untuk
menjernihkan darahku yang telah hitam kelam
Kini
rambutku telah memutih
Jalanku
tertatih-tatih
Hati
dan jiwaku kian merintih
Terpampang
dihadapanku azab yang sangat pedih
Nafasku
kini telah sampai dikerongkongan
Sejuta penyakit dan siksaan disatukan
Menjelang akhir suatu kehidupan
Sakitnya alang kepalang
Dalam sejuta kesakitan kutatap harta yang kukumpulkan
Sejuta penyakit dan siksaan disatukan
Menjelang akhir suatu kehidupan
Sakitnya alang kepalang
Dalam sejuta kesakitan kutatap harta yang kukumpulkan
Hartaku
telah dijadikan rebutan
Pewarisku beringas , aku tercampakkan
Haruskah
aku mati dengan penyesalan
Terlambat
sudah kumohon ampunan
Bulan
Juni 2015
Penulis
: Sunarwan
No comments:
Post a Comment